468x60 Ads

Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

Review The Banner Saga: RPG Kompleks dan Menawan!

0 komentar

January 17, 2014   ·   
The Banner Saga (1)
Stoic, sebagian dari Anda mungkin akan langsung mengernyitkan dahi, penuh tanda tanya ketika mendengar nama developer game yang satu ini. Bergerak di jalur indie, Stoic memang belum menelurkan game yang memang pantas untuk diperhatikan oleh industri game, setidaknya hingga saat ini. Dibentuk oleh tiga mantan karyawan Bioware yang sempat terlibat dalam proyek Star Wars: The Old Republic, Stoic berusaha memulai debut peran mereka sebagai developer melalui program donasi populer – Kickstarter. Sebuah kisah fantasi yang mendasarkan diri pada atmosfer dan legenda Viking yang kentara – The Banner Saga. Setelah penantian yang cukup lama, game ini akhirnya dirilis ke pasaran.
Seolah tidak bisa lepas dari identitas game Bioware yang memang selalu berpusat pada genre RPG dengan jalur cerita yang bercabang, Stoice juga melakukan hal yang sama di The Banner Saga ini. Tidak sulit untuk jatuh cinta pada game yang satu ini, apalagi mengingat kualitas visualisasi penuh warna yang ia tawarkan. Berbeda dengan game-game RPG lain yang kini lebih berfokus menawarkan dunia dalam format tiga dimensi, The Banner Saga tampil tak ubahnya sebuah film kartun berbudget tinggi, dengan animasi halus, desain lingkungan yang menawan, dan permainan kombinasi warna yang memanjakan mata. Pesona ini kian sempurna ketika Anda mulai memasuki mekanik gameplay yang ia tawarkan, dan tentu saja beragam inovasi yang disuntikkan untuk membuat The Banner Saga tampil sebagai salah satu RPG terunik di pasaran.
Lantas apa yang sebenarnya ia tawarkan? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game RPG yang kompleks dan menawan?

Plot

Atmosfer legenda Nordic yang kental, Anda hidup di dunia dimana ras raksasa bernama Varl dan manusia hidup damai.
Atmosfer legenda Nordic yang kental, Anda hidup di dunia dimana ras raksasa bernama Varl dan manusia hidup damai.
Stoic sendiri berencana menawarkan The Banner Saga sebagai sebuah game trilogi, dengan seri pertama yang akhirnya dirilis ke pasaran. Ini berarti seri pertama ini akan memuat plot dasar yang akan menjadi penentu cerita di seri-seri selanjutnya. Walaupun demikian, ini tidak menghalangi kesan bahwa Anda akan berhadapan dengan sebuah saga epic.
Kental dengan atmosfer Nordic yang kentara di dalamnya, Anda akan berhadapan dengan sebuah dunia indah dimana ras raksasa bernama Varl hidup berdampingan dengan damai dengan ras manusia. Kedua ras ini memiliki teritori mereka masing-masing, dan hidup saling menghormati. Walaupun demikian hubungan baik ini tidak terjadi begitu saja. Varl dan manusia sempat terlibat dalam perperangan masif satu sama lain di masa lalu, yang akhirnya memaksa para Dewa untuk mengambil jalur ekstrim untuk membuat keduanya bersinergi.
Legenda bercerita, para Dewa akhirnya memilih untuk menciptakan sebuah ras baru, pasukan mekanikal tanpa perasaan yang disebut – Dredge. Kehadiran Dredge yang mengancam akhirnya memaksa Varl dan manusia berkolaborasi untuk mengalahkan mereka, mengusir mereka ke Utara, dan hidup damai bersama.
Dredge - monster mekanikal yang sempat diusir ke wilayah utara kembali mengancam hidup para Varl dan manusia.
Dredge – monster mekanikal yang sempat diusir ke wilayah utara kembali mengancam hidup para Varl dan manusia.
Kondisi yang terdesak akhirnya mendorong manusia dan Varl untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kondisi yang terdesak akhirnya mendorong manusia dan Varl untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Anda berperan sebagai dua karakter utama yang dirotasi sesuai cerita, seorang manusia bernama Rook, dan Varl bernama Hokan.
Anda berperan sebagai dua karakter utama yang dirotasi sesuai cerita, seorang manusia bernama Rook, dan Varl bernama Hakon
Namun, Dredge hanyalah sebuah “kiamat” yang tertunda. Benar saja, berhasil melepaskan diri dari tembok yang membatas Utara dan Selatan, kehidupan para Varl dan manusia kembali terancam oleh pasukan mekanikal yang satu ini. Namun sayangnya, jauh lebih destruktif. Satu demi satu kota hancur, ratusan manusia dan Varl tewas, memaksa mereka yang selama untuk mengungsi. Iringan-iringan untuk menuju kota yang lebih aman, sembari menghindari ancaman para Dredge pun dimulai. Iring-iringan dengna sebuah banner panjang yang memuat kisah pelarian mereka.
Tidak hanya dari kacamata satu karakter, Anda akan berperan sebagai dua karakter utama dari dua tempat pelarian yang berbeda, yang aka dikendalikan secara bergiliran. Dari Barat, Anda berperan sebagai Harkon – seorang Varl yang berusaha mencapai ibukota para Varl sembari membawa mereka yang selamat dari serangan Dredge. Di sisi yang lain, seorang manusia bernama Rook dan anak perempuannya, Alette juga terjebak dalam benang nasib yang sama. Dari timur, bersama dengan kota-kota yang mulai hancur satu per satu oleh para Dredge yang mengganas, mereka membangun iring-iringan pengungsi untuk mencari tempat yang lebih aman. Dua bendera dikibarkan, sebagai lambang harapan untuk bertahan hidup, tetapi juga sebagai lambang “kematian” yang datang tak ubahnya gelombang besar.
Manusia dan Varl kembali harus berkolaborasi untuk selamat dari "kiamat kecil" yang sudah lama diramalkan ini.
Manusia dan Varl kembali harus berkolaborasi untuk selamat dari “kiamat kecil” yang sudah lama diramalkan ini.
Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa pula ular raksasa dan penyihir kuat yang mampu menghalangi napas apinya tersebut?
Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa pula ular raksasa dan penyihir kuat yang mampu menghalangi napas apinya tersebut?

Mampukah para Varl dan manusia bertahan dari serangan Dredge ini? Lantas siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas serangan-serangan ini? Siapa pula makhluk aneh besar berbentuk ular yang tiba-tiba muncul di tengah pertarungan? Semua jawaban dari misteri ini bisa mulai Anda dapatkan dari memainkan The Banner Saga ini.

Sumber:http://jagatplay.com/2014/01/pc-2/review-the-banner-saga-rpg-kompleks-dan-menawan/

Review Dragon Age – Inquisition: Pengalaman RPG Super Epik!

0 komentar

Dragon Age™: Inquisition_20141118230849























Hampir semua gamer penggemar RPG Barat yang sempat mencicipi Dragon Age Origins di masa lalu tentu sangat memahami pesona franchise racikan Bioware yang satu ini. Kesempatan untuk menikmati sebuah petualangan keren di dunia fantasi penuh dengan iblis dan naga yang harus dimusnahkan, Dragon Age juga mengusung kekuatan Bioware di dalamnya – sebuah skenario penuh pilihan dan rangkaian konsekuensi yang harus dihadapi. Sayangnya, pesona tersebut sempat terenggut di seri kedua yang akhirnya berbuntut pada banyak kritik pedas. Bioware berjanji akan “memperbaiki” nama besar franchise tersebut di seri terbaru – Dragon Age: Inquisition yang akhirnya meluncur ke pasaran.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya sedikit gambaran akan pesona seperti apa yang ditawarkan oleh game yang satu ini. Dengan kekuatan Frostbite Engine 3.0, ia memang tampil sebagai seri dengan kualitas visualisasi yang mumpuni, apalagi dengan rangkaian desain karakter dan dunia dari Bioware yang memesona. Kembali ke akar Origins dengan menyuntikkan mode tactical di dalamnya, Inquisitions ternyata menawarkan lebih dari sebuah game action RPG yang selama ini Anda kenal. Ia tampil sebagai proyek generasi terbaru yang tidak hanya tampil lebih memesona secara kosmetik, tetapi juga menawarkan fitur baru yang kian memperkaya pengalaman yang ada.
Lantas, apa yang ditawarkan oleh Dragon Age: Inquisitions ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai pengalaman RPG super epik? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Thedas tampaknya tidak pernah punya kesempatan untuk bernapas lega. Cobaan demi cobaan terus menghantui dunia yang seharusnya indah. Dan kali ini melibatkan Evelyn - karakter utama kami di Dragon Age: Inquisition.
Thedas tampaknya tidak pernah punya kesempatan untuk bernapas lega. Cobaan demi cobaan terus menghantui dunia yang seharusnya indah. Dan kali ini melibatkan Evelyn – karakter utama kami di Dragon Age: Inquisition.
Thedas adalah gudang ancaman, dua seri Dragon Age sebelumnya tampaknya sudah cukup untuk membuktikan hal tersebut. Terjangan para Darkspawn, perang antar faksi dan ras, konflik politik di kerajaan-kerajaan besar, hingga akhir dunia yang seolah sudah berada di ujung mata menghiasi dunia fantasi yang satu ini. Namun dari kegelapan inilah, muncul kisah-kisah kepahlawanan yang luar biasa. Sebuah takdir yang tampaknya menunggu Evelyn – karakter utama yang kami gunakan di Dragon Age: Inquisition.
Langit Thedas yang robek dengan pilar hijau raksasa ini menjadi sumber ancaman baru.
Langit Thedas yang robek dengan pilar hijau raksasa ini menjadi sumber ancaman baru.
Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Evelyn. Namun kekuatan hijau yang kini mengalir di tangannya - Anchor ternyata punya kemampuan untuk mengendalikan portal dunia Iblis dan Thedas. Ia menjadi ujung harapan Thedas untuk bangkit kembali.
Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Evelyn. Namun kekuatan hijau yang kini mengalir di tangannya – Anchor ternyata punya kemampuan untuk mengendalikan portal dunia Iblis dan Thedas. Ia menjadi ujung harapan Thedas untuk bangkit kembali.
Tidak ada yang bisa memberikan penjelasan yang pasti apa yang membuat langit Thedas robek dan melahirkan sebuah pilar energi hijau yang jatuh ke bumi. Kejadian yang sama tidak hanya menewaskan petinggi Chantry yang sangat dihormati – The Divine, tetapi juga melahirkan Evelyn – yang secara misterius berhasil selamat dari tragedi yang satu ini. Tidak hanya selamat, ia juga mengemban sebuah kekuatan misterius bernama “Anchor” yang membuat tangannya berkilau hijau, sesuatu yang tidak pernah ditemukan di Thedas sebelumnya. Di bawah investigasi tangan kanan The Divine – Cassandra dan Leliana, fungsi Anchor ini ternyata tumbuh menjadi sesuatu yang krusial. Evelyn memiliki kemampuan untuk mengendalikan Rift – gerbang hijau yang tampaknya menghubungkan dunia Iblis dan Thedas itu sendiri. Gerbang sama yang juga merobek langit dunia yang seharusnya indah ini.
Di tengah kosongnya kepemimpinan, Thedas butuh kekuatan baru untuk  memimpin dan mengembalikan stabilitas. Atas alasan inilah The Inquisition dibangun.
Di tengah kosongnya kepemimpinan, Thedas butuh kekuatan baru untuk memimpin dan mengembalikan stabilitas. Atas alasan inilah The Inquisition dibangun.
Menggali lebih banyak dukungan politik, menghimpun kekuatan bersenjata, The Inquisition punya tugas berat dengan satu tujuan utama - menutup  portal raksasa tesebut.
Menggali lebih banyak dukungan politik, menghimpun kekuatan bersenjata, The Inquisition punya tugas berat dengan satu tujuan utama – menutup portal raksasa tesebut.
Dengan kemampuan Evelyn, Thedas punya kesempatan untuk bangkit. Di tengah kosongnya kepemimpinan Chantry, Cassandra dan Leliana memutuskan untuk “menghidupkan” kembali sebuah unit khusus – The Inquisition sebagai respon tanggap darurat untuk menyelamatkan Thedas – tentu saja dengan misi utama untuk menutup portal raksasa yang menjulang ke angkasa tersebut. Merekrut lebih banyak tenaga dan terlibat dalam misi-misi penting di dua region besar Thedas – Orlais dan Ferelden untuk mengumpulkan dukungan, The Inquisition yang berbasis di Haven akhirnya mengumpulkan kekuatan yang cukup untuk menutup portal raksasa tersebut. Evelyn melakukan tugas tersebut dengan sempurna. Namun kembalinya langit Thedas tidak serta merta menjadi akhir perjalanan, bahwa dunia ini akan damai. Pilar hijau ini hanyalah awal dari lebih banyak tragedi.
Namun pilar hijau ini ternyata hanyalah awal dari tragedi yang lebih memilukan. Masa damai Thedas menemukan ancaman baru dari sebuah makhluk misterius bernama - Corypheus dengan naga hitamnya yang menyeramkan.
Namun pilar hijau ini ternyata hanyalah awal dari tragedi yang lebih memilukan. Masa damai Thedas menemukan ancaman baru dari sebuah makhluk misterius bernama – Corypheus dengan naga hitamnya yang menyeramkan.
Ia bahkan berhasil menghancurkan markas pertama The Inquisition dan menewaskan banyak anggotanya. Evelyn membawa rombongannya ke tempat baru - Skyhold.
Ia bahkan berhasil menghancurkan markas pertama The Inquisition dan menewaskan banyak anggotanya. Evelyn membawa rombongannya ke tempat baru – Skyhold.
Di tengah usaha menikmati kedamaian ini, sebuah serangan mendadak justru meluluhlantakkan The Inquisition. Haven hancur berantakan di tengah terjangan para pasukan Tevinter yang begitu masif. Dengan basis pertahanan yang begitu buruk dan jumlah orang yang minim, Evelyn tidak bisa bertahan lama. Di tengah kekacauan ini pulalah, ia bertemu dengan sang otak di belakang semua konflik yang ada – sebuah makhluk bernama – Corypheus yang juga menunggangi seekor naga besar yang dipercaya merupakan Archdemon – sumber dari kekuatan menakutkan – Blight. Kekuatan Corypheus akhirnya berhasil menundukkan The Inquisition, membunuh banyak orang, dan hampir membuat Evelyn sendiri meregang nyawa. Tetapi ujung tombak harapan Thedas tersebut tidak menyerah.
Dibantu oleh sang anggota Inquisition lain dari ras Elf – Solas, The Inquisition akhirnya bertahan hidup dan menemukan “rumah” baru – Skyhold. Dari sekedar menghancurkan pilar hijau, mereka kini memiliki satu misi penting – menemukan cara dan kekuatan yang cukup untuk menundukkan Corypheus yang penuh dengan tipu muslihat. Sebagai sebuah cerita berkelanjutan, Anda tentu saja akan bertemu dengan banyak karakter ikonik Dragon Age di masa lalu yang kini tampil dengan visual dan kepribadian yang lebih dewasa.
Anda akan bertemu dengan beberapa karakter ikonik seri ini di masa lalu. Morrigan, still  hot as ever..
Anda akan bertemu dengan beberapa karakter ikonik seri ini di masa lalu. Morrigan, still hot as ever..
Lantas, apa yang sebenarnya menjadi motif Corypheus? Darimana kekuatan Anchor dari Evelyn ini berasal? Mampukah Inquisition menjalankan tugas beratnya? Semua pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan game yang satu ini.
Lantas, apa yang sebenarnya menjadi motif Corypheus? Darimana kekuatan Anchor dari Evelyn ini berasal? Mampukah Inquisition menjalankan tugas beratnya? Semua pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan game yang satu ini.
Lantas, apa sebenarnya rencana Corypheus? Siapa pula Evelyn dan mengapa ia bisa selamat dari ledakan Rift di awal? Apakah The Inquisition akan mampu bertahan? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan Dragon Age: Inquisition ini.

Sumber: http://jagatplay.com/2014/11/playstation3/review-dragon-age-inquisition-pengalaman-rpg-super-epik/

Review Shadow of Mordor: Salah Satu Game Open-World Terbaik!

0 komentar

Lords of the Rings boleh terbilang sebagai salah satu karya yang seringkali diadaptasikan oleh industri hiburan modern. Semesta kompleks yang diciptakan Tolkien ini tidak hanya dilahirkan kembali dalam wujud sebuah film Hollywood berbudget besar yang epik, tetapi juga video game. Menariknya lagi, pendekatan berbeda terus dilakukan, melahirkan varian game Lords of the Rings dari beragam genre, dari sekedar action hack and slash, RPG, MMO, hingga MOBA sekalipun. Pendekatan baru ditawarkan oleh developer dari seri game FPS ternama F.E.A.R – Monolith. Lewat proyek Middle-earth: Shadow of Mordor, mereka menjajal sebuah konsep Lords of the Rings yang berbeda dan unik di saat yang sama.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya sedikit gambaran tentang konsep seperti apa yang ditawarkan oleh Shadow of Mordor ini. Dilepas begitu saja di medan pertempuran Mordor yang berbahaya, gamer memang sudah diberi kebebasan untuk melakukan eksplorasi dengan optimal sejak awal permainan. Mekanik pertempuran yang intuitif dan mungkin terasa familiar untuk gamer yang sempat menjadi seri Batman Arkham di masa lalu menjadi nilai jual tersendiri. Didukung dengan kualitas visual yang cukup memanjakan mata, Shadow of Mordor berhasil menawarkan kesan pertama yang begitu kuat. Apalagi implementasi Nemesis System-nya yang terhitung luar biasa.
Lantas, bagiamana dengan performa game ini secara keseluruhan? Mengapa kami menyebutnya sebagai salah satu game open-world terbaik? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Anda akan berperan sebagai Talion, seorang Ranger dari Gondor yang ditugaskan menjadi Black Gate.
Anda akan berperan sebagai Talion, seorang Ranger dari Gondor yang ditugaskan mengawasi Black Gate.
Selamat datang di Mordor, dimana keputusasaan, kegelapan, dan kematian menjadi satu-satunya jalan untuk “menikmati” hari. Tidak ada yang lebih mengerti konsep ini tampaknya, selain Talion – seorang Ranger dari Gondor yang ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi Black Gate. Middle-earth memang tengah berada dalam kondisi berbahaya setelah Sauron, perlahan namun pasti, mulai menghimpun kekuatan pasukan baru yang sebagian besar berisikan para Orc dan Uruk Hai. Malang nasib bagi Talion, ini juga menjadi akhir dari hidup bahagianya.
Menjadi target serangan dari tiga orang petinggi pasukan Sauron – The Black Captains yang beranggotakan Hammer of Sauron, Tower of Sauron, dan Black Hand of Sauron, Talion harus berjuang untuk memastikan dua orang yang paling ia cintai, sang istri – Loreth dan anak – Dirhael selamat dari invasi mengejutkan yang satu ini. Talion dikurbankan dalam sebuah ritual untuk memanggil raja para Elf – Celebrimbor yang akan memiliki peran signifikan untuk membantu perang yang dikobarkan Sauron. Namun alih-alih bergabung dengan The Black Captain, Celebrimbor justru merasuk ke dalam tubuh Talion, membuatnya selamat dari kematian. Namun sebagai konsekuensinya, Celebrimbor pun kehilangan ingatan masa lalunya. Tidak ada yang bisa menjelaskan mengapa Sauron begitu menginginkan dirinya.
Diserang oleh tiga komandan tinggi Sauron, Talion harus melihat sang anak dan istri tercinta tewas di depan mata. Ia juga nyaris menjadi korban ritual untuk memanggil sang raja Elf - Celebrimor.
Diserang oleh tiga komandan tinggi Sauron, Talion harus melihat sang anak dan istri tercinta tewas di depan mata. Ia juga nyaris menjadi korban ritual untuk memanggil sang raja Elf – Celebrimbor.
Namun alih-alih memasuki raga The Black Hand of Sauran, Celebrimbor justru terjebak di tubuh Talion dan menyelamatkannya dari kematian.
Namun alih-alih memasuki raga The Black Hand of Sauron, Celebrimbor justru terjebak di tubuh Talion dan menyelamatkannya dari kematian.
Berbagi satu tubuh yang sama, baik Talion dan Celebrimbor pun berangkat menunaikan tugas suci mereka. Misi utama Talion sudah begitu jelas, mencari para The Black Captains dan menghabisi ketiga-tiganya. Sementara Celebrimbor berusaha menemukan kembali identitas dirinya dan tentu saja alasan, mengapa ia terlihat dan terdengar begitu signifikan bagi rencana Sauron untuk menguasai Middle-Earth.
Kedua jiwa berbeda dalam satu tubuh ini pun berusaha menaklukkan Mordor dengan agenda mereka masing-masing. Talion berfokus pada misi balas dendam.
Kedua jiwa berbeda dalam satu tubuh ini pun berusaha menaklukkan Mordor dengan agenda mereka masing-masing. Talion berfokus pada misi balas dendam.
Sementara Celebrimbor hendak mencari siapa ia sebenarnya dan mengapa Sauron sangat tertarik dengannya.
Sementara Celebrimbor hendak mencari tahu siapa ia sebenarnya dan mengapa Sauron sangat tertarik dengannya.
Namun perjuangan mereka tentu saja tidak akan mudah. Ribuan pasukan Orc dan Uruk Hai sudah menunggu, menjadi penghalang antara Talion dan The Black Hand of Sauron.

Lantas, mampukah Talion menyelesaikan misi balas dendamnya? Siapa pula Celebrimbor ini dan mengapa ia begitu penting di mata Sauron? Ancaman seperti apa yang harus mereka hadapi di sepanjang perjalanan? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut tentu saja bisa Anda jawab dengan memainkan Shadow of Mordor ini.

Sumber: http://jagatplay.com/2014/10/pc-2/review-shadow-of-mordor-salah-satu-game-open-world-terbaik/

Review Watch Dogs: Tidak Seunik yang Dibayangkan!

0 komentar

Watch Dogs Part 2 (88)
Salah satu game yang paling diantisipasi di tahun 2014, predikat yang satu ini memang pantas untuk dilayangkan kepada Watch Dogs. Setelah trailer pengenalan yang tampil begitu memesona di ajang E3 2012 yang lalu, Ubisoft seolah berhasil menetapkan standar baru untuk game yang pantas disebut sebagai “generasi selanjutnya”. Grafis yang memesona, gameplay bertema hacking yang belum pernah ditempuh oleh franchise apapun, serta karakter yang terlihat kuat membuat begitu banyak gamer jatuh cinta pada pandangan pertama. Dengan penundaan yang sempat terjadi di akhir tahun 2013 yang lalu, antusiasme untuk segera mencicipinya justru semakin kuat dan bukannya melemah. Setelah penantian yang cukup lama, Ubisoft akhirnya merilis Watch Dogs ke pasaran.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran tentang apa yang ditawarkan oleh Watch Dogs ini. Menjawab semua keraguan yang sempat tercetus selama beberapa bulan terakhir, terutama dari sisi visual, Watch Dogs versi PC memang boleh dikatakan, mampu menawarkan kualitas grafis setara yang ditawarkan di E3 2012 yang lalu. Beberapa efek memang dihilangkan untuk memastikan game ini tetap bisa dimainkan, namun melihat tekstur, bayangan, dan tata cahaya yang ditawarkan, ia memenuhi semua ekspektasi tersebut di setting Ultra. Berita buruknya? Anda membutuhkan PC dengan spesifikasi super tinggi untuk mencapainya. Namun kita semua tentu saja sangat setuju bahwa video game bukan hanya soal presentasi visual, tetapi juga gameplay. Menawarkan kesan pertama yang cukup menarik, bagaimana Ubisoft akan mengeksekusi mekanik unik ini? Ini tentu menjadi pertanyaan utama.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Watch Dogs ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang ternyata berujung pada pengalaman bermain yang tidak seunik yang selama ini kami bayangkan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Chicago menjadi kota percontohan implementasi ctOS - sebuah sistem operasi terintegrasi yang mengendalikan jalannya semua infrastruktur dalam kota dan data pribadi para penduduk.
Chicago menjadi kota percontohan implementasi ctOS – sebuah sistem operasi terintegrasi yang mengendalikan jalannya semua infrastruktur dalam kota dan data pribadi para penduduk.
Bayangkan sebuah skenario di masa depan, dimana semua perangkat pintar Anda kini dikendalikan di bawah satu sistem operasi terintegrasi. Hampir semua layanan yang Anda butuhkan untuk mempermudah kehidupan sehari-hari, dari data finansial, kesehatan, hingga kehidupan dunia maya Anda bergerak di bawah pondasi perangkat lunak ini. Tidak hanya itu saja, semua infrastruktur kota juga dikendalikan menggunakan sistem operasi yang sama. Terdengar seperti kota masa depan yang menjanjikan? Sayangnya tidak. Dengan berpusat hanya pada satu ladang informasi, mekanisme seperti ini menjadi tambang emas bagi para hacker. Tema inilah yang menjadi kekuatan utama Watch Dogs.
Yang dibutuhkan untuk menguasai Chicago hanyalah sebuah akses jalan belakang terhadap ctOS – sistem operasi utama yang mengendalikan infrastruktur sekaligus memuat semua data penduduk di dalamnya. Aiden Pearce dan Damien Brenks tampaknya sangat mengerti akan hal tersebut. Kemampuan untuk meretas ctOS digunakan untuk merampok secara “digital” Merlaut Hotel – tempat para elite Chicago berkumpul. Sayangnya, proses peretasan yang dilakukan ini justru berbalik arah. Identitas keduanya terekspos dan harga untuk kepala mereka dilemparkan. Aiden Pearce dan Damien Brenks menjadi target para pembunuh bayaran di Chicago. Pearce memang berhasil selamat, namun ia harus kehilangan sang keponakan tercinta – Lena.
Aksi kejahatannya di Merlaut Hotel membuat Pearce menjadi sasaran para pembunuh bayaran. Ia berhasil selamat, namun sang keponakan tercinta - Lena meregang nyawa.
Aksi kejahatannya di Merlaut Hotel membuat Pearce menjadi sasaran para pembunuh bayaran. Ia berhasil selamat, namun sang keponakan tercinta – Lena meregang nyawa.
Didorong motif balas dendam, Aiden Pearce berusaha mencari siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas perintah pembunuhan tersebut.
Didorong motif balas dendam, Aiden Pearce berusaha mencari siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas perintah pembunuhan tersebut.
Dengan bantuan Clara dan T-Bone, dan sebuah ruang khusus pusat informasi "The Bunker", Aiden mulai menyusuri jalan misteri yang menghantui dirinya selama ini.
Dengan bantuan Clara dan T-Bone, dan sebuah ruang khusus pusat informasi “The Bunker”, Aiden mulai menyusuri jalan misteri yang menghantui dirinya selama ini.
Bulan-bulan setelah masa dukanya, misi Aiden Pearce saat ini hanya satu – mencari siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas nyawa sang keponakan tersayang. Sumber informasi pertama meluncur dari sang eksekutor lapangan – Maurice Vega, yang sayangnya tidak memberikan nama atau lokasi apapun. Di tengah kekacauan ini, Aiden juga berhadapan dengan Damien Brenks yang keluar dari “tidur panjangnya”, menculik sang kakak tercinta untuk memaksa Aiden bekerja sama. Bagaimana Aiden bisa menangani semua hal buruk yang seolah terjadi pada dirinya secara beruntun ini? Untungnya, Aiden didukung oleh dua companion hacker yang lain – Clara dan T-Bone. Bersenjatakan sebuah ruang lawas lahirnya ctOS yang mampu mengakses semua informasi Chicago secara sekaligus – The Bunker, perburuan Aiden dimulai.

Lantas, siapa yang sebenarnya bertanggung jawab? Halangan seperti apa yang harus dilalui Pearce? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan Watch Dogs ini.
Lantas, siapa yang sebenarnya bertanggung jawab? Halangan seperti apa yang harus dilalui Pearce? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan Watch Dogs ini.
Lantas, siapa yang sebenarnya yang bertanggung jawab atas harga kepala Aiden dan tewasnya sang keponakan tercinta? Bisakah di tengah mimpi buruk ini, Aiden juga menyelematkan sang kakak? Siapa pula Clara dan T-Bone? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan Watch Dog sini.


Sumber: http://jagatplay.com/2014/06/pc-2/review-watch-dogs-tidak-seunik-yang-dibayangkan/

10 Games Terbaik Tahun 2014

0 komentar

Komputer, mesin serba bisa yang mengatur banyak aspek dalam kehidupan kita baik itu urusan sosial, pekerjaan, sampai dengan hiburan. Sebagai alat untuk bermain game, komputer atau yang biasa disingkat PC akan bisa mengeluarkan kemampuan maksimal dari kebanyakan game, asalkan kamu sebagai pemiliknya juga mampu mengeluarkan uang secara maksimal untuk membangun spesifikasi PC yang canggih. Walaupun semuanya tetap tergantung dari developer, karena ada jugagame dirilis di PC, terutama yang merupakan porttidak dirilis dengan baik dan benar oleh developernya.
Meskipun beberapa bulan lalu saya (Fahmi) sempat menulis opini tentang bagaimana saya berkeinginan untuk meninggalkan kebiasaan bermain game di PC, tidak bisa dipungkiri bahwa saya jelas telah menghabiskan ratusan jam lebih banyak di PC daripada di console. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya beserta tim Games in Asia akan menyajikan kamu dengan daftar gamePC terbaik menurut kami yang dirilis selama 2014 ini. Kalau kamu punya game favorit yang tidak masuk ke daftar ini atau pendapat tersendiri mengenai daftar kami, langsung tuliskan saja di kolom komentar di bawah ya.

Broken Age

Broken Age | Featured
Developer: Double Fine Productions
Penerbit: Double Fine Productions
Platform: PC, Mac, Linux, iOS
Tanggal Rilis: 29 Januari 2014

“Sebagai sebuah game adventure, Broken Agememiliki cerita yang luar biasa menarik dengan kualitas visual yang sangat indah.”

Genre adventure point and click sekarang ini mungkin tidak sepopuler genre lain yang tersebar di pasaran, tapi di akhir 80-an dan awal 90-an genre adventure point and click merupakan rajanya video game. Dengan niat ingin mengembalikan kepopuleran yang dimiliki genre ini, Double Fine Productions mengadakan sebuah kampanye Kickstarter yang sukses besar di tahun 2012, dan kemudian merilis bagian pertama dari Broken Age di awal 2014.
Sebagai sebuah game adventure, Broken Age memiliki cerita yang luar biasa menarik dengan kualitas visual yang sangat indah. Game ini juga dinobatkan oleh Games in Asia sebagai game adventure terbaik di iOS tahun ini. Meskipun Double Fine Productions terbukti sangat lambat mengerjakan game ini karena sampai sekarang bagian kedua dari Broken Age masih belum juga dirilis. Untuk sementara kita hanya bisa menunggu.

The Banner Saga

The Banner Saga | Art
Developer: Stoic
Penerbit: Versus Evil
Platform: PC, Mac, iOS, Android
Tanggal Rilis: 15 Januari 2014

“The Banner Saga bisa dibilang merupakan gamedengan grafis paling enak dilihat yang pernah saya mainkan.”

The Banner Saga bisa dibilang merupakan game dengan grafis paling enak dilihat yang pernah saya mainkan. Game ini memiliki grafis yang sangat mengingatkan saya akan animasi Disney klasik serta musik epik yang bahkan tim GiA anggap sebagai salah satu musikgame terbaik tahun ini. Selain grafis yang keren, The Banner Saga juga memiliki gameplaygabungan dari RPG strategi seperti Final Fantasy Tactics dan simulasi seperti Oregon Trail. Menariknya, saat kamu menjalani bagian simulasi, akan sering muncul kejadian-kejadian acak yang bisa mempengaruhi karakter-karaktermu atau bahkan cerita dalam game. Hal ini semakin dibuat seru karena game tidak mengizinkan kamu melakukan save dan mengulangi pilihan kamu. Begitu kamu memilih satu keputusan, game akan langsung melakukan auto-save sehingga keputusan yang kamu buat sudah menjadi absolut.
Meskipun gameplay yang diusung sangat bagus, tapi The Banner Saga mempunyai kekurangan di bagian pertarungan sehingga membuat permainan malah jadi tidak seimbang dan sering kali menyebalkan. Semoga saja Stoic memperbaiki hal ini di The Banner Saga 2.

Call of Duty: Advanced Warfare

Call of Duty Advanced Warfare Big | Featured
Developer: Sledgehammer Games, Raven Software
Penerbit: Activision
Platform: PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One
Tanggal Rilis: 4 November 2014

“Single player Call of Duty: Advanced Warfare adalah salah satu single playerterbaik dari seri Call of Dutyyang pernah saya mainkan”

Tidak bisa dipungkiri bahwa penggunaan tema baru di Call of Duty: Advanced Warfare membuat kepopulerannya sedikit terangkat. Seri Call of Duty sebenarnya adalah gameyang seru namun karena tema dan gameplay yang sudah mulai repetitif orang menjadi bosan. Jika saya harus benar-benar jujur maka Call of Duty: Advance Warfare tidaklah berbeda jauh dari seri-seri sebelumnya, karena penggunaan tema yang baru maka secara psikologis Advanced Warfareterlihat bagus. Tapi ini masalahnya, saya dan kamu adalah manusia yang kurang lebih dipengaruhi oleh psikologis yang sama.
Terlepas dari multiplayer yang menurut saya kurang lebih sama (hanya saja kamu bisa melompat sekarang), saya menemukan bahwa single player Call of Duty: Advanced Warfare adalah salah satusingle player terbaik dari seri Call of Duty yang pernah saya mainkan. Dan jika kita bandingkan dengan generasi sebelumnya, Call of Duty: Advanced Warfare memiliki kualitas grafis yang sangat bagus dan ini membuatnya lebih dapat dinikmati. Perilisannya di akhir 2014 menurut saya adalah momen yang tepat bagi Advanced Warfare untuk menutup tahun 2014 dengan gelar first person shooter terbaik.

Legend of Heroes: Trails in the Sky

Legend of Heroes Trails in the Sky | Art
Developer: Nihon Falcom
Penerbit: XSEED, Marvelous USA Inc.
Platform: PC, PSP, PS Vita
Tanggal Rilis: 29 Juli 2014 (versi PC)

“Setiap NPC dalam duniaTrails in the Sky memiliki dialog yang berbeda-beda setiap kali ada kejadian penting terjadi di game,membuat mereka seakan-akan bukan cuma patung yang bisa mengeluarkan dua kalimat saja sepanjang game.

Mencari JRPG yang memiliki karakteristik seperti JRPG di era 32-bit (baca: era PlayStation pertama) bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi mencari JRPG seperti itu di PC yang memang bukan tempat yang tepat untuk mencari JRPG. Untungnya XSEED menjadi penyelamat dengan merilis Legend of Heroes: Trails in the Sky melalui Steam tengah tahun ini.
Gameplay dan grafis yang diusung Legend of Heroes: Trails in the Sky bisa dibilang di atas rata-rata tapi tidak terlalu spesial. Yang menjadi nilai jual utama game ini adalah kualitas cerita dan writingyang dimiliki. Setiap NPC (Non-Playable Character) dalam dunia Trails in the Sky memiliki dialog yang berbeda-beda setiap kali ada kejadian penting terjadi di game, membuat mereka seakan-akan bukan cuma patung yang bisa mengeluarkan dua kalimat saja sepanjang game. Tidak hanya itu saja, setiap peti harta yang kamu bukan juga memiliki dialog lucunya sendiri jika kamu mengeceknya. Betul-betul sebuah game yang sangat niat dibuat.

Titanfall

Titanfall | Art
Developer: Respawn Entertainment
Penerbit: Electronic Arts
Platform: PC, Xbox One, Xbox 360
Tanggal Rilis: 11 Maret 2014

“Karena menjatuhkan raksasa besi pelontar misil hanya dengan menggunakan pistol dan jetpack saja adalah sebuah kepuasan yang tiada tara.”

Meski ketenarannya sudah redup, saya rasa Titanfall adalah salah satu game di tahun ini yang memberikan pengalaman bermain multiplayer FPS yang sangat fantastis. Mulai dari adanya persenjataan yang futuristik, jetpack, dan sudah tentu, Titan yang bisa kamu kendarai, membuat permainan dalam Titanfall selalu terasa epik, cepat, dan sudah pasti menyenangkan.
Titanfall adalah sebuah FPS yang lebih menawarkan pengalaman ketimbang penampilan visual yang menawan. Walaupun menggunakan Source Engine yang sudah terhitung sebagai engine game yang cukup tua, game ini saya jamin masih akan membuatmu terpukau lewat aksi yang nanti akan kamu alami sendiri.

Dragon Age: Inquisition

Dragon Age Inquisition | Dragon
Developer: Bioware
Penerbit: Electronic Arts
Platform: PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One
Tanggal Rilis: 18 November 2014

“Harus saya akui Dragon Age: Inquisition jelas merupakangame paling epik yang dirilis di tahun 2014″

 Dragon Age: Inquisition merupakan salah satu game yang paling menyita waktu saya tahun ini (game lainnya adalah Persona 4 Golden yang tidak kalah panjangnya denganDragon Age). Dengan sebuah dunia yang sangat besar untuk dijelajahi serta cerita epik untuk diikuti, Bioware telah sukses menyajikan pengalaman bermain game yang sangat seru untuk dijalani. Meskipun besarnya game ini bisa membuat orang-orang yang telah sibuk dengan pekerjaan ragu untuk memainkannya, tapi percayalah kamu tidak akan menyesal memainkan gameini setidaknya dua jam setiap malam sepulang kerja.
Meskipun sangat menarik, tidak bisa dipungkiri Dragon Age: Inquisition juga memiliki beberapa kekurangan seperti bug yang terkadang muncul atau penyampaian cerita yang kadang nampak kaku ataupun terlalu klise. Tapi jangan biarkan kekurangan-kekurangan tersebut mengurungkan niatmu memainkan Inquisition, karena harus saya akui Dragon Age: Inquisition jelas merupakan gamepaling epik yang dirilis di tahun 2014.

The Vanishing of Ethan Carter

The Vanishing of Ethan Carter | Featured
Developer: The Astronauts
Penerbit: The Astronauts
Platform: PC
Tanggal Rilis: 25 September 2014

“Kualitas visual dan interfaceyang sangat keren juga membuat pengalaman bermain The Vanishing of Ethan Carter menjadi luar biasa berkesan.”

Setiap tahun pasti akan muncul satu game yang tidak saya duga akan bisa menarik perhatian saya, namun ternyata sukses menjadi sebuah pengalaman yang sangat berkesan. Untuk tahun 2014 The Vanishing of Ethan Carter sukses menjadi game yang masuk kategori itu. Dari awal diumumkan, saya melihat game ini nampak cukup menarik, tapi tidak pernah benar-benar tertarik untuk memainkannya. Tapi begitu mendengar respons yang sangat bagus dari banyak orang, serta fakta bahwa game ini memiliki cerita yang bagus dan durasi singkat, saya langsung menjajal game ini.
The Vanishing of Ethan Carter akan menempatkan kamu pada posisi seorang detektif yang harus menemukan seorang anak bernama Ethan Carter melalui berbagai kasus misterius yang bisa dia pecahkan dengan kekuatan mistis yang dia miliki. Kualitas visual dan interface yang sangat keren juga membuat pengalaman bermain The Vanishing of Ethan Carter menjadi luar biasa berkesan. Durasinya yang pendek juga membuat The Vanishing of Ethan Carter menjadi game yang sempurna untuk orang-orang yang sudah sibuk bekerja menghabiskan weekend mereka, karena game ini bahkan bisa kamu selesaikan hanya dalam satu sesi permainan saja.

Middle-Earth: Shadow of Mordor

Review Middle-Earth Shadow of Mordor | Screenshot1
Developer: Monolith Games
Penerbit: Warner Bros. Interactive Entertainment
Platform: PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One
Tanggal Rilis: 30 September 2014

“Shadow of Mordor cukup merajai di berbagai platform console dan PC pun tidak ikut ketinggalan diramaikan oleh game buatan Monolith Games ini.”

 Seperti yang sudah ditulis di artikel game favorit saya dan game terbaik PS4,Shadow of Mordor masih menjadi salah satu pilihan action RPG terbaik tahun ini yang bisa kamu mainkan menggunakan PC milikmu.
Dengan gameplay yang seru, mudah namun menantang, dan Nemesis System yang sangat membuat game ini berbeda dengan game sejenis lainnya, tidak ada alasan untuk tidak mencicipiaction RPG dengan kendali seperti seri Batman Arkham ini.

Far Cry 4

Review Far Cry 4 | Screenshot 8
Developer: Ubisoft Montreal
Penerbit: Ubisoft
Platform: PS4, PS3, Xbox 360, Xbox One, PC
Tanggal Rilis: 18 November 2014

“Far Cry 4 masih membuktikan bahwa game tersebut mampu menggabungkan elemen sandbox dan FPS dengan sangat baik.”

Masih juga seperti apa yang saya tulis di artikel game terbaik PS4 dan gamefavorit sayaFar Cry 4 adalah sebuah game FPS dengan elemen sandbox yang sangat luas, dipenuhi aktivitas, dan memiliki dunia yang menyenangkan untuk dijelajahi.
Sebagai platform asal FPS, saya rasa cara terbaik untuk menikmati Far Cry 4 adalah dengan memainkannya di PC. Kamu akan mendapatkan tampilan visual terbaik dan kendali yang lebih nyaman ketimbang versi console.

Hearthstone

Hearthstone | Screenshot 1
Developer: Blizzard Entertainment
Penerbit: Blizzard Entertainment
Platform: PC, Mac, iOS, Android
Tanggal Rilis: 11 Maret 2014

“Hearthstone […] mampu membuktikan bahwa jika kamu fokus kepada menciptakan gameplay yang sangat baik dan percaya monetization akan dapat mengikuti maka kamu juga akan mendapat respon yang baik dari gamer

Hearthstone bisa dibilang anak baru dalam dunia game. Baik dari segi gameplayyang fresh dan juga dari segi sistem monetization. Namun mereka mampu membuktikan bahwa jika kamu fokus kepada menciptakan gameplay yang sangat baik dan percaya monetization akan dapat mengikuti maka kamu juga akan mendapat respon yang baik dari gamer.
Dengan lebih dari 20 juta pemain terdaftar, Hearthstone adalah salah satu game card battledengan pertumbuhan pemain yang cepat. Berbeda dengan kebanyakan card battle yang rumit,Hearthstone mempunyai formula sederhana namun tetap dapat memiliki lapisan strategi yang tinggi, membuatnya mudah diakses oleh pemain baru dan lalu mulai membangun kemampuan mereka seiring waktu.
Dari segi monetization Hearthstone juga salah satu game yang terbilang sangat pintar. Orang bisa bermain tanpa uang sepeser pun dan bisa mencoba keseluruhan fitur yang ditawarkan. Dengan rajin bermain kamu akan memiliki semua yang kamu butuhkan tanpa menghabiskan sepeser pun. Bahkan jika kamu sampai membeli, maka mungkin itu karena kamu merasa game ini sangat bagus dan membeli card pack adalah salah satu cara untuk menghargai Blizzard.
Sumber:http://id.gamesinasia.com/10-game-pc-terbaik-tahun-2014-versi-games-in-asia/